Sukarini Nengah

Guru

Saya seorang guru IPS

Kunjungi Profil

KENCAN SESAT (KEGIATAN MEMBUAT CANANG SETIAP SABTU) SEBAGAI BENTUK PELESTARIAN BUDAYA PADA GENERASI

KENCAN SESAT 

(KEGIATAN MEMBUAT CANANG SETIAP SABTU)

SEBAGAI BENTUK PELESTARIAN BUDAYA PADA GENERASI MILENIAL 

 

Menjadi seorang guru IPS yang dituntut harus mampu melestarikan budaya yang benafaskan agama merupakan suatu tantangan tersendiri di tengah – tengah perkembangan zaman yang sangat cepat dan derasnya pengaruh budaya barat menuntut saya harus terus berinovasi menciptakan kegiatan dan program yang berpihak pada murid sesuai dengan kodrat alam dimana siswa itu tumbuh dan berkembang sehingga nantinya mempunyai bekal dalam hidup di keluarga maupun bermasyarakat. Dari keadaan yang seperti itu saya mencoba menggagas kegiatan KENCAN SESAT (Kegiatan Membuat Canang Setiap Sabtu) sebagai bentuk pelestarian budaya pada generasi milenial di SMP 5 Amlapura, Karangasem – Bali. 

 Membuat canang merupakan suatu salah satu ciri khas masyarakat Bali dalam membuat sarana upacara agama khususnya bagi umat Hindu. Kegiatan membuat canang ini menggunakan sara janur yang di lengkapi dengan bunga. Dalam perkembangan zaman yang sangat pesat anak – anak mulai enggan membuat canang dan lebih suka yang praktis yaitu lewat membeli sehingga keterampilan generasi muda akan membuat canang mulai pudar. 

Program KENCAN SESAT ini bertujuan untuk memberikan bekal kepada generasi muda bagaimana para siswa mampu melestarikan budaya yang ada di masyarakat sehingga mereka memiliki kecakapan hidup untuk bermasyaralat. Disisi lain program ini juga bertujuan untuk melatih bagaimana siswa mampu membangun kolaborasi, berinteraksi yang positif, arif dan bijaksana, menciptakan kecintaan terhadap budayanya berdasarkan agama dan budaya ditengah pengaruh budaya barat.  Selain itu kegiatan ini merupakan suatu program yang bertujuan untuk mewujudkan salah satu visi dan misi sekolah yang merupakan perwujudan dari profil pelajar Pancasila. Program ini berlangsung setiap hari sabtu bagi siswa. Semua hasil dari kegiatan ini digunakan untuk kegiatan persembahyangan di sekolah ataupun dijual kepada guru untuk memupuk dari awal bagaimana seorang siswa mampu melihat peluang ekonomi yang ada di lingkungan mereka tumbuh. Kegiatan ini dilakukan dari membuat canang yang paling sederhana sampai pada canang yang rumit dan dilakukan secara bertahap. 

Dalam pelaksanaannya saya menggandeng guru lain yang sudah mumpuni dalam membuat canang untuk lancarnya kegiatan ini. Semua siswa antausias mengikuti program ini, dan menimbulkan kesenangan bagi mereka karena mereka bisa menyalurkan kreatifitas dan seni mereka sekaligus memiliki keterampilan lebih yang nantinya bisa dijadikan bekal ketika di luar sekolah. Siswa selain belajar dari gurunya, juga bisa belajar dari temannya yang sudah lebih paham tentang membuat canang, sehingga bagi anak yang sudah memiliki keterampilan membuat canang bisa menularkan keterampilannya kepada siswa lain, sehingga tercipta kolaborasi yang saling mengisi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru ataupun guru dengan guru. 

Sebagai seorang guru melihat hasil yang didapatkan dari kegiatan ini saya merasa bahagia, senang melihat capaian dari anak-anak, yang mampu membuat canang yang indah dan bermamfaat dengan berkearifan local. Selain itu saya merasa Bahagia dengan kegiatan ini walaupun sangat sederhana saya mampu menanamkan pada siswa bagaimana pentingnya melestarikan budaya yang kita miliki di tengah – tengah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat. 

Satu hal yang sangat penting dalam sebuah kegiatan, Ketika kita mampu memetik pembelajaran yang kita dapatkan dari sebuah kegiatan. Dalam kegiatan KENCAN SESAT (Kegiatan Membuat Canang Setiap Sabtu) banyak pembelajaran yang saya dapatkan, diantaranya: 

  • Sebagai guru harus mampu berinovasi secara kreatif untuk merancang sebuah kegiatan yang berpihak pada anaks sebagai bentuk aplikasi ilmu yang didapat
  • Sebagai seorang guru harus mampu memberdayakan segala potensi yang dimiliki siswa, sekolah, budaya, dan apa yang ada di lingkungan kita.
  • Menanamkan rasa cinta terhadap budayanya
  • Membangun kolaborasi yang baik dengan berbagai elemen yang ada di sekolah
  • Memberikan bekal keterampilan yang baik kepada siswanya sesuai dengan kodrat dimana siswa tersebut tumbuh

Kegiatan yang baik seyogyanya selalu direfleksikan untuk peningkatan hasil yang lebih baik lagi. Dari kegiatan KENCAN SESAT (Kegiatan Membuat Canang Setiap Sabtu) sebagai bentuk pelestarian budaya pada generasi milenial yang sudah berjalan baik berkat Kerjasama yang baik semua warga sekolah kedepannya akan terus dilakukan dan memperbaiki beberapa kekurangan yang ada demi tercapainya tujuan dari program ini, dan menciptakan generasi milenial yang berbudaya, dan berkearifan local.


Komentar (12)

Tuliskan Komentar Anda

Komentar Terbaru

Ni Luh Sandiasih
1 tahun yang lalu

Dari judulnya saja sudah tertarik untuk membacanya, sungguh menarik dan menginspirasi.👍👍


Ni Wayan Suasthi Mas
1 tahun yang lalu

Keren, sangat memotifasi generasi muda utk melestarikan budaya lokal👍👍


Ni Kadek Nonik Dwitariani
1 tahun yang lalu

Mantap kencan sesatnya yuk lanjutkan sangat menginspirasi👍


lia sucita
1 tahun yang lalu

Mantaaapp cara yang unik untuk melestarikan budaya benar - benar menginspirasi


I Wayan Wiranata
1 tahun yang lalu

wah bagus sekali, perlu d lestarikan kencan sesat


nikomang adriyani
1 tahun yang lalu

wah keren,kegitan ini sangat perlu dikembangkan dan menjadi kebutuhan bagi anak - anak milenial sehingga tetap mampu melestarikan dan mencintai budayany ditengah maraknya pengaruh GAWAI.semangat bu guru tetaplah bergerak demi pendidikan kita dan anak- anak penerus bangsa🙏👍


I Gusti Ayu Agung Utari
1 tahun yang lalu

Kerennn..sangat Inspiratif👍Selain melestarikan Budaya dan Kearifan Lokal, juga Mengembangkan Keterampilan siswa…..Sukses Selalu teman👍👍


RyanGen
1 tahun yang lalu

Mantap, sangat menginspirasi ibu


Ayu Eka Putri Asmiti
1 tahun yang lalu

keren..


md pacelagi
1 tahun yang lalu

Luar biasa, pergerakan yang sangat menginpirasi dalam penanaman nilai2 budaya lokal dalam pembentukan karakter