pandji widya

Kunjungi Profil

GURU SERING IKUT PELATIHAN TAPI BELUM ADA PERUBAHAN

Pelatihan adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi guru-guru di sekolah, termasuk juga di lembaga PAUD. Lebih dari itu sebenarnya hasil pelatihan dapat dipraktekan di lembaga.

Ketika lembaga menerima informasi tentang adanya suatu pelatihan, maka pimpinan lembaga/kepala sekolah akan mengutus satu guru atau lebih untuk menjadi perwakilan dipelatihan tersebut.

Karena seringnya menjadi utusan sekolah, kita akan menjumpai orang-orang yang sama ikut menjadi peserta, walaupun berbeda penyelenggara dan tema pelatihan. Istilahnya kamu lagi, kamu lagi.......

Di level pimpinan juga ada pelatihan khusus, misalnya manajemen kepala sekolah. Pelatihan ini tentunya juga akan bermanfaat bagi lembaga masing-masing peserta.

Dimasa sekarang saya yakin para guru PAUD dapat mengikuti pelatihan dalam sebulan bisa lebih dari satu kali, dengan berbeda tema. Mulai yang gratis atau berbayar. Dari yang online ataupun offline.

Baik pelatihan yang diikuti oleh kepala sekolah atau guru, seharusnya dapat memberikan dampak perubahan di lembaga masing-masing. Jika tidak ada perubahan maka perlu dikaji ulang pola pelatihan di lembaga PAUD.

Hasil pengamatan saya ada beberapa penyebab belum adanya perubahan pasca pelatihanpelatihan di lembaga PAUD:

  1. Belajar belum dimaknai sebagai kebutuhan oleh semua guru, sehingga fenomena kamu lagi....kamu lagi dapat kita jumpai. Ikut pelatihan hanya menggugurkan tugas dari kepala sekolah.
  2. Kepala sekolah belum melakukan pemetaan kebutuhan belajar para guru dan lembaga. Selektif memilih memilah tema pelatihan, bukan juga karena tidak enak/sungkan karena penyelenggaranya dinas pendidikan atau Ormit PAUD.
  3. Belum terbiasa melakukan refleksi pembelajaran pasca pelatihan yang diikuti. Bahkan seringnya kepala sekolah juga lupa menanyakan perkembangan pelatihan yang diikuti gurunya.

Saran saya:

  1. Lakukan percakapan antara kepala sekolah dan guru tentang kebutuhan belajar.
  2. Buat pola pelatihan yang pas dimasing-masing lembaga. Misalnya dibuat ketentuan guru yang dikirim menjadi peserta perlu membuat laporan yang selanjutnya akan dipresentasikan ke guru-guru lain.

Segera praktikan apa yang didapat dari pelatihan, walaupun hanya sedikit.


Komentar (0)

Tuliskan Komentar Anda

- Belum ada komentar, jadilah yang pertama berkomentar -