Asia Permata Sukaca

Mahasiswa

Kunjungi Profil

Sepenggal Kisahku Menjadi Guru Muda

Inilah kisahku…

Aku lulus dari prodi pendidikan matematika dibulan Oktober tahun lalu. Sembari menunggu wisuda di bulan Februari 2022, aku pun mencoba melamar pekerjaan di bimbel (bimbingan belajar) maupun di sekolah hanya dengan bermodalkan SKL (Surat Keterangan Lulus) dan transkrip nilai karena saat itu belum mengantongi ijazah. Gayung bersambut, alhamdulillah dua sekaligus bimbel menerima ku sebagai tentor mereka. 

Tak cukup sampai disitu, aku pun tetap melamar di sekolah swasta. Berbagai macam ujiannya aku ikuti, mulai dari ujian membaca Al-Qur'an, wawancara, dan microteaching. Rangkaian ujian tadi berlangsung di pagi harinya, alhamdulillah pada sore harinya aku mendapatkan kabar bahwa dinyatakan diterima sebagai guru di sekolah yang saat ini menjadi tempat aku bekerja yaitu di SMPIT Hidayah Klaten. Rasanya campur aduk, antara senang dan juga sedikit tidak percaya bahwa aku dinyatakan diterima sebagai guru di sekolah tersebut. Bagaimana tidak? Aku hanya mengandalkan transkrip dan SKL saja. Lalu, aku pun juga belum berpengalaman mengajar di sekolah, hanya saja pada saat kuliah pernah magang di SMA Negeri. 

Setelah dinyatakan diterima, keesokan harinya aku diminta untuk datang ke sekolah untuk menandatangani kontrak kerja dan juga pembagian jam kerja. Selama tiga bulan aku harus menjalani masa orientasi. Aku mendapatkan 24JP, dimana aku mengampu dua mata pelajaran sekaligus yaitu matematika dan PJOK kelas putri. Oh ya, di sekolah tempat aku mengajar itu merupakan sekolah berbasis IT (Islam Terpadu),jadi antara kelas putra dan putri dipisah. Kemudian, di sekolah itu juga terdapat dua program sekaligus yaitu program "Full Day" dan "Boarding". Aku mengajar PJOK kelas putri karena di sekolah tersebut belum ada guru PJOK untuk mengajar kelas putri. 

Mendengar bahwa aku harus mengajar PJOK, seketika langsung panik karena merasa tidak ada kemampuan dasar untuk mengajar PJOK. Rasa takutku sirna karena berkat dukungan dan belajar langsung dari guru - guru senior yang tidak pelit berbagi ilmunya kepadaku. Mengajar dua mata pelajaran sekaligus rasanya sungguh berat dan melelahkan. Paginya mengajar PJOK, siangnya harus mengajar matematika. Rasa lelah ku seketika pudar ketika melihat wajah murid-murid ku yang tak berdosa itu. 

Menjalani masa orientasi selama tiga bulan, aku belajar banyak hal. Belajar sabar, sederhana, dan bersyukur atas apa yang sudah kita miliki saat ini. Belajar sabar dari murid kelas putra, dimana ketika mengajar banyak diantara mereka yang tidak memperhatikan penjelasan dari guru nya. Belajar sederhana dari murid boarding, dimana kehidupan mereka sangat sederhana, jauh dari kemewahan duniawi. Belajar bersyukur dari bapak/ibu guru, dimana mereka tetap memilih bekerja dengan gaji yang nominalnya tidak besar padahal banyak tawaran-tawaran pekerjaan yang bergaji tinggi menanti mereka.

 Masa orientasi telah usai, alhamdulillah kini aku sudah diangkat menjadi guru honorer di sana. Aku sangat bersyukur sekali karena Allah jodohkan ku dengan tempat kerja saat ini, dimana lingkungannya yang nyaman dan rekan kerja yang supportif. Begitulah sepenggal kisahku menjadi guru muda. Semangat terus bapak/ibu guru :)


Komentar (0)

Tuliskan Komentar Anda

- Belum ada komentar, jadilah yang pertama berkomentar -